Kenapa korea di sebut negara ideologi tertutp

Lihat Foto

AP PHOTO/AHN YOUNG-JOON

Orang-orang menonton layar TV yang menampilkan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 12 Oktober 2021.

KOMPAS.com - Korea Utara dikenal sebagai negara yang tertutup.

Akses informasi dibatasi, beserta akses hiburan bagi warganya. Negara jadi satu-satunya pintu bagi informasi.

Tak hanya itu, saking tertutupnya, negara yang saat ini dipimpin Kim Jong Un ini menyematkan banyak aturan gila.

Dilansir Mirror, berikut aturan yang menunjukkan seberapa tertutupnya Korea Utara.

Baca juga: AS Desak Korea Utara Berhenti Memprovokasi dan Terima Tawaran Dialog

Akses Internet Sangat Dibatasi

Korea Utara memiliki akses internet, tapi kurang dari 1 persen populasi yang bisa menggunakannya.

Hanya para pemimpin politik, mahasiswa di universitas elite, dan sangat sedikit masyarakat yang bisa mengakses internet.

Sebaliknya, penduduk setempat bisa menggunakan intranet yang disebut Kwangmyong.

Ada 1.000-5.500 situs web di dalamnya, tapi akses ke situs internasional diblokir.

Meski penggunaan intranet gratis, tapi harga komputer di Korea Utara konon setara dengan gaji 3 bulan di sana.

Baca juga: Buat Perubahan Aturan, Korea Utara Siapkan Rencana Masa Depan Tanpa Kim Jong Un?

Siapa pun yang tinggal di Korea Utara dan ingin berlibur ke luar negeri, harus mendapat izin dari pemerintah.

Kabur pun agak mustahil karena area perbatasan dijaga militer dan dipenuhi ranjau.

Orang-orang lainnya coba melarikan diri ke China, tetapi siapa pun yang tertangkap di sana dianggap sebagai "imigran gelap" dan segera dideportasi.

Kontrol perbatasan yang ketat di Korea Utara membuat warganya sulit meninggalkan negara itu. Siapa pun yang tertangkap langsung dikirim ke kamp kerja paksa atau bahkan dieksekusi.

Baca juga: Kim Jong Un Minta Rakyat Korea Utara yang Kelaparan Makan Sedikit hingga 2025

Dilarang Melakukan Panggilan Internasional

Korea Utara memiliki layanan telepon yang melayani sekitar 3 juta orang.

Tapi negara melarang warganya melakukan panggilan telepon ke luar negeri.

Siapa pun yang ketahuan melanggarnya akan dieksekusi.

Baca juga: Di Tengah Krisis Pangan, Korea Utara Membiakkan Angsa Hitam untuk Bahan Makanan

Siaran TV Dikendalikan Pemerintah

Laporan mengklaim bahwa warga Korea Utara hanya dapat menonton 3 saluran tv yang semuanya dikendalikan pemerintah.

Siapa pun yang ketahuan menonton siaran asing akan dihukum berat.

Penduduk setempat pun akhirnya hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang apa yang terjadi di luar Korut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ilustrasi Pancasila. ©2016 Merdeka.com

JATIM | 7 November 2020 15:00 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam sebuah negara. Fundamental karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena kajian ideologi tidak pernah usang dan ketinggalan zaman.

Secara sederhana, ideologi dapat diartikan sebagai nilai-nilai atau cita-cita luhur yang dipercayai oleh seseorang, kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara dalam keseharian mereka. Dua hal tersebutlah yang diyakini mampu mewujudkan masa depan bersama yang bahagia dan sejahtera.

Awalnya ideologi diartikan sebagai kajian ilmiah terhadap ide (science of ideas). Di pihak lain, ideologi pada masa-masa awal merupakan teori ide-ide untuk pembangunan lembaga-lembaga kemasyarakat atau institutional reform. Yang perlu dipahami di sini adalah dua jenis ideologi, yakni ideologi terbuka dan ideologi tertutup.

Berikut ini adalah gambaran sederhana tentang perbedaan ideologi terbuka dan tertutup yang perlu diketahui.

2 dari 4 halaman

Mengutip A. Supriyanto dalam Edukasi: Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang, ideologi merupakan komitmen untuk melaksanakan suatu ajaran filsafat. Ideologi, yang secara harfiah berarti a system of ideas, akan mensistematisasikan seluruh pemikiran mengenai kehidupan ini, dan melengkapinya dengan sarana serta kebijakan dan strategi, dengan tujuan menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat yang menjadi induknya. Dengan lain kata bahwa ideologi adalah petunjuk pelaksanaan bagi filsafat.

Secara umum, arti utama ideologi terdiri tiga pemahaman yaitu; pertama ideologi sebagai kesadaran palsu, kedua ideologi dalam arti netral dan ketiga ideologi dalam arti keyakinan yang tidak ilmiah. Franz Magnis-Suseno (1992: 230).

Arti pertama menjelaskan bahwa ideologi digunakan sebagai kesadaran palsu agar para masyarakat mengakui dan menyakini tentang keyakinan yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini bisa berlaku pada zaman Yunani Kuno diterapkan para filsof dan ilmuan sosial. Ideologi biasa dipahami tentang teori-teori yang tidak berorientasi pada kebenaran melainkan pada kepentingan pihak yang mempropagandakannya atau biasa disebut dengan melegalkan sistem kekuasaan yang dipegang seseorang.

Arti kedua menjelaskan bahwa ideologi memiliki arti netral. Hal ini dapat diartikan bahwa ideologi adalah keseluruhan sistem berpikir, nilai-nilai, dan sikap dasar suatu kelompok sosial atau kebudayaan tertentu. Disebut netral karena baik buruknya tergantung kepada isi ideologi tersebut.

Sedangkan arti ketiga menjelaskan bahwa ideologi sebagai keyakinan yang tidak ilmiah, bisanya digunakan dalam filsafat dan ilmu-ilmu sosial yang positivistik yakni segala macam pemikiran yang tidak dapat dibuktikan secara logis, matematis atau empiris.

3 dari 4 halaman

Mengutip Sutrisno dalam JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, ideologi secara umum dapat diartikan sebagai ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Menurut Franz dalam bukunya disebutkan bahwa ideologi tertutup memiliki arti bahwa ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.

Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain.

Sedangkan ideologi terbuka merupakan penjabaran dari orientasi dasar. Adapun tujuan dan norma-norma sosial politik selalu berlandaskan dengan nilai dan prinsip moral yang ada dalam masyarakat.

Tujuan dan cita-cita pada ideologi tentu bisa terwujudkan dengan kesepakatan yang demokratis dari masyarakat. Hal ini tentu akan menjadikan ideologi terbuka bersifat iklusif dan tidak totaliter yang dapat melegitimasi kekuasaan kelompok orang. Ideologi terbuka tentu juga hanya dapat terlaksana manakala terwujudnya sistem yang demokratis.

4 dari 4 halaman

Perbedaan ideologi terbuka dan tertutup dapat dilihat dari ciri khas keduanya dan bagaimana hubungan antara rakyat dengan penguasanya.

Dalam ideologi terbuka, yang menjadi ciri khasnya adalah nilai-nilai dan cita-cita yang ada digali dari kekayaan adat istiadat, budaya, dan religiusitas masyarakatnya. Ideologi terbuka juga cenderung dapat menerima terjadinya reformasi. Dalam hubungan antara rakyat dengan penguasanya, di ideologi terbuka penguasa bertanggungjawab pada masyarakat sebagai wakil rakyat yang dipercayakan kepentingan rakyat.

Contoh negara penganut ideologi terbuka adalah Indonesia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Sementara dalam ideologi tertutup, yang menjadi ciri khasnya adalah nilai-nilai dan cita-cita dihasilkan dari pemikiran perorangan atau kelompok yang berkuasa. Dalam hal ini, masyarakat harus berkorban demi nilai-nilai dan cita-cita tersebut.

Penganut ideologi tertutup juga cenderung menolak adanya reformasi dan tidak mentolelir pandangan dunia atau nilai-nilai lain. Dalam hubungan antara rakyat dengan penguasanya, masyarakat dengan tanpa kompromi taat pada ideologi yang ditetapkan oleh penguasanya, dan penguasa yang memimpin cenderung totaliter.

Contoh negara penganut ideologi tertutup adalah Korea Utara, China, dan Arab Saudi.

(mdk/edl)